8 Daftar Fenomena Yang Akan Terjadi Di Langit Indonesia Tahun 2019 "Ada Hujan Meteor", Catat Tanggalnya !!!


Tahun 2019 bermukim sebentar lagi. Ini saatnya untuk anda bersiap membuka lembaran baru dan menikmati sekian banyak  tantangan yang terdapat di tahun 2019.
Sepanjang tahun 2018 ini, kita telah menyaksikan sekian banyak  kejadian astronomi menarik, di antaranya ialah empat kali gerhana.
Di tahun 2019 nanti, sebanyak peristiwa astronomi menarik pun akan terjadi di awang Indonesia.

Berikut ialah daftar peritiwa astronomi unik di tahun 2019 :

1. Supermoon


Fenomena ini bakal terjadi pada 19 Februari 2019 dan bulan bakal terlihat 30% lebih terang, serta 14% lebih banyak dari bulan purnama biasa.
Saat itu, jarak bumi dan bulan mencapai 356.000 km.

2. Oposisi Jupiter


Planet terbesar di sistem tata surya, Jupiter, bakal berada di jarak terdekatnya dengan bumi (dikenal dengan istilah oposisi Jupiter) yang akan terjadi pada 10 Juni 2019.
Saat itu, jarak Jupiter dari bumi ialah sekitar 4,28 AU (1 AU=150 juta km).
Anda dapat melihat Planet Jupiter dengan mata telanjang, berupa bintang kuning cerah yang tidak berkedip-kedip.

3. Oposisi Saturnus


Oposisi Saturnus bakal terjadi pada 9 Juli 2019. Saat itu, jaraknya dari bumi lebih tidak cukup 9,03 AU.
Sebab jaraknya yang masih jauh dari bumi, maka masih diperlukan teleskop guna melihatnya.
4. Gerhana Bulan Parsial 17 Juli 2019


Gerhana bulan parsial atau sebagian bakal terjadi pada 17 Juli 2019.
gerhana bulan parsial ini akan dilangsungkan selama 5 jam 34 menit, dengan fase parsial sekitar 2 jam 58 menit.
Proses gerhana dapat diamati mulai pukul 01.34 WIB.
Fase parsial akan dibuka pukul 03.01 WIB dan puncaknya bakal terjadi pada pukul 04.30 WIB.
Gerhana akan selesai pada 05.59 WIB.

5. Hujan Meteor Perseid


Fenomena ini adalahhujan meteor terbaik masing-masing tahunnya. Di tahun 2019 nanti, Anda bisa menyaksikannya pada tanggal 13 Agustus. Sekitar 50 sampai 100 meteor akan hadir per jam.

6. Hujan Meteor Orionid


Meteor Orionid melintas di atas rasi Orion yang terekam citra NASA tahun 2015. Hujan meteor Orionid 2017 dipuncak pada 20 dan 21 Oktober 2017. Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa Komet Halley.

7. Hujan Meteor Geminid


Puncak hujan meteor Geminid bakal terjadi pada 14 Desember 2019. Per jamnya akan hadir sekitar 80 meteor. Hujan ini dapat diamati mulai pukul 2 dini hari.

8. Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019


Gerhana matahari cincin terjadi saat bulan terlampau jauh dari bumi, sampai-sampai tak dapat menutupi matahari sepenuhnya. Mengutip dari Seasky.org, korona matahari tidak terlihat sekitar gerhana cincin terjadi.
Jalur gerhana akan dibuka di Arab Saudi dan bergerak ke timur melewati India selatan, Sri Lanka utara, Samudra Hindia, dan Indonesia sebelum selesai di Samudra Pasifik.

sumber:tribunjogja,com

Komentar